Upaya mengatasi kecanduan medsos pada remaja

 


Media sosial merupakan hal yang paling sering digunakan atau dibuka oleh kita semua, selaku kaum yang berada di zaman perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti saat ini. Tak jarang media sosial dipakai sebagai tempat untuk bercengkrama dan bercertia dengan orang-orang yang bahkan tidak pernah kita temui di dunia sesungguhnya. Namun tahu kah kalian ternya ada suatu penyakit yang disebabkan oleh media sosial. Nama penyakit nya adalah penyakit kecanduan media sosial. Dan kali ini mimin mau membagikan mengenai ciri-ciri kecanduan sosial media dan cara mengatasinya.

Ciri-ciri kecanduan sosial media.

ada beberapa ciri yang menunjukkan kamu sudah kecanduan sosial media yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:


Online di mana pun dan kapan pun


Tanda kecanduan media sosial lain yang perlu Anda perhatikan adalah selalu online di mana pun dan kapan pun. Bukan hanya sedang berlibur, saat menyebrang jalan atau berada di dalam toilet sekalipun, Anda selalu terhubung ke media sosial. Kamu tidak pernah merasa bosan seharian memegang ponsel demi scroll timeline dan menonton video viral yang tak berujung, atau memeriksa ratusan gambar liburan teman maupun artis yang Anda idolakan. Tidak peduli apa yang Anda lakukan saat bermain media sosial, Anda akan menemukan tempat dan cara untuk tenggelam dalam sosmed.


Bangun tidur, cek medsos


Ciri pertama berkaitan dengan kecanduan sosial media adalah Hampir setiap pecandu media sosial akan memulai rutinitas sehari-hari mereka dengan mengecek ponsel untuk melihat apa saja yang terlewatkan di Facebook, Twitter, Instagram selama pulas tidur malam. Ponsel juga menjadi hal terakhir Anda matikan sebelum tidur. Bahkan, membuat jam tidur Anda terganggu karena terus ketagihan berselancar di media sosial.


Terdorong mengunggah selfie dan status demi mengundang likes


Tekanan besar untuk memastikan Anda mendapatkan foto yang sempurna untuk diunggah di Instagram Anda adalah sesuatu yang umumnya dialami oleh orang yang kecanduan sosial media. Pengidap kecanduan ini ingin membuat iri hati para followers-nya, sehingga harus mengunggah gambar yang sempurna tanpa cela. Prosesnya bisa merepotkan dan menjengkelkan, tapi tampaknya Anda tak peduli dengan konsekuensi itu. Sama halnya dengan memilih selfie sempurna, memutuskan kalimat yang tepat untuk status update Facebook atau kultwit di Twitter bisa menjadi sangat sulit. Biasanya, para pecandu sosmed akan melalui proses editing yang ketat, bolak-balik menghapus status, dan mengulang hingga berkali-kali sampai mendapatkan sebuah paragraf yang mengena di hati.

Nah, hal diatas lah yang menjadi penanda kecanduan media sosial, selanjutnya bagaimana cara mengatasi kecanduan media sosial tersebut?

Cara mengatasi kecanduan media sosial

Guna terhindar dari kecanduan ini, Anda harus bijak menggunakan media sosial. Jika Anda sudah merasa kecanduan, maka sadarkan diri untuk mulai membatasi penggunaan media sosial. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa membantu Anda untuk menggunakan media sosial lebih sehat:


Hapus aplikasi media sosial yang membuat Anda ketagihan di ponsel atau tablet Anda. Meskipun Anda bisa mengaksesnya lewat komputer atau laptop, tentunya hal ini membutuhkan lebih banyak usaha.


Matikan ponsel selama bekerja, sekolah, makan, atau melakukan kegiatan bersama keluarga. Selain itu, Anda juga dapat menyesuaikan pengaturan pada setiap aplikasi media sosial untuk mematikan pemberitahuan tertentu yang biasanya memancing Anda untuk mengeceknya.


Cobalah untuk membuat jadwal bermain medsos. Luangkan waktu dan pasang timer untuk menentukan seberapa lama Anda boleh bermain media sosial.


Letakkan ponsel atau tablet di luar kamar. Tujuannya, agar Anda tidak tergiur untuk membuka sosmed sebelum tidur.


Lakukan aktivitas yang tidak terkait dengan penggunaan ponsel, contohnya olahraga, ke perpustakaan, mengikuti kelas memasak, atau bermain ke luar bersama teman dan keluarga.


Jika cara-cara sebelumnya tidak juga ampuh mengatasi kecanduan Anda, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter atau psikolog.

Komentar